Film Sex Barat Tahun 2013
WOOP.ID - Sebagai kiblat perfilman dunia, fim Hollywood memang selalu memiliki cerita yang menarik. Apa lagi di beberapa film barat terbilang sangat berani menampilkan adegan dewasa di dalamnya.
film sex barat tahun 2013
Film ini pertama kali diputar pada tahun 2003 pada ajang film Internasional Cannes. Di dalam film tersebut terdapat adegan dimana artis Chloe Sevigny melakukan adegan oral dengan lawan mainnya. Yang paling mengejutkan, Chloe mengaku benar-benar melakukannya di depan kamera lho.
Nggak kebayang menjadi salah satu penonton di festival film tersebut, pasti terasa canggung ketika menonton bersama peserta lainnya, ya? Tapi tenang aja film hot barat yang tidak pernah ditayangkan di tv Indonesia ko.
Di masa kegalauannya ini, dia bertemu dengan seorang lesbian yang membuatnya jatuh cinta. Sayangnya, karena dinilai terlalu panas, film yang sudah tayang pada tahun 2013 ini akhirnya dilarang untuk tayang di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dari judulnya aja kita sudah bisa menebak kalo film ini memang dibuat khusus untuk orang dewasa 18+. Filem dewasa yang diluncurkan pada tahun 1995 ini bercerita tentang seorang penari wanita sensual yang rela melepas pakaiannya hanya demi mendapatkan banyak uang.
Diadaptasi dari novel karya Andre Aciman dengan judul yang sama, film Call Me by Your Name disutradarai oleh Luca Guadagnino ini mengisahkan tentang hubungan percintaan antara Elio Perlman (Timothee Chalamet) seorang anak berusia 17 tahun dengan Oliver (Armie Hammer) mahasiswa berusia 24 tahun.
Ini bukan cuma soal percintaan sesama jenis, tapi biseksual juga, karena Elio juga berhubungan sama pacarnya, Marzia. Terdapat unsur kekeluargaan yang kental. Sehingga film ini lebih ke pengalaman seksualitas atau sebuah pencarian seorang remaja berusia belasan tahun.
Beberapa adegan pembunuhan di dalam film ini terkesan brutal. Bahkan, beberapa media seperti The Guardian mengatakan bahwa film ini memberikan inspirasi pembunuhan brutal yang terjadi antara rentang waktu ketika dirilis pada tahun 1994 hingga 2002. Bahkan, di Irlandia, film ini dilarang tampil di bioskop.
Begitu pula dengan jalan cerita filmnya. Blue Jasmine pun punya cerita yang kuat. Namun, pada tahun 2013, film ini dilarang oleh pemerintahan India pada tahun 2013 lalu. Hanya karena sebuah adegan merokok, film ini kemudian menjadi kontroversi sendiri.
Her adalah film drama fiksi ilmiah romantis Amerika Serikat tahun 2013 yang disutradarai oleh Spike Jonze dan diproduseri oleh Spike Jonze, Megan Ellison dan Vincent Landay. Naskah film ini ditulis oleh Spike Jonze. Film ini dibintangi oleh Joaquin Phoenix, Scarlett Johansson, Amy Adams, Rooney Mara dan Olivia Wilde.
Film Her merupakan film kolaborasi kedua Joaquin Phoenix dan Amy Adams setelah film The Master. Film ini ditayangkan secara perdana di Festival Film New York pada tanggal 13 Oktober 2013[3] dan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 18 Desember 2013 secara terbatas dan 10 Januari 2014 secara luas.[4] Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus.
"Giveaway liburan dengan taruhan nyawa"Disaat indonesia sibuk dengan horror tt pada tahun 2013, malaysia sudah berhasil membuat terror binatang buas atau reptil buas. Bukannya mau ngebandingin tapi di indo belum ada yang mengangkat tema demikian. Jadi guarasa bisa jadi gebrakan baru untuk tema binatang buas yang memangsa manusia. Bahkan film sekelas anaconda's pun syutingnya di indo, tapi gapapa, mungkin belum waktunya. Film ini sendiri menyoba menghadirkan binatang buas yang memangsa sekumpulan manusia yang sedang berlibur, dengan minimnya pembangunan serta CGI yang terbatas dan kasar.
Selain itu beberapa film yang mengharuskan Julianne Moore melakukan adegan panas adalah Boogie Nights (1997), The Big Lebowski (1998), The End of the Affair (1999), The Kids Are All Right (2010), dan Don Jon (2013).
Salah satu adegan panas yang sangat melekat di ingatan kita adalah di film legendaris Titanic (1997), bersama Kate Winslet. Lalu, beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 2008, keduanya kembali melakukan adegan panas dalam film Revolutionary Road.
Bab ini menyajikan dimensi yang sangat luas mengenai keadaan sosial kemasyarakatan di Kota Sukabumi tahun 2013, yaitu meliputi kajian mengenai bidang kependudukan, keluarga berencana, pendidikan, kesehatan, pemukiman dan lingkungan, serta kemiskinan. Perlu ditekankan bahwa publikasi Inkesmas ini hanya memberikan gambaran secara umum mengenai kondisi sosial Kota Sukabumi, yang jika ingin dikaji lebih dalam dan rinci, masing masing sub bagian di bab ini dapat menjadi topik penelitian tersendiri. Sumber data yang digunakan sebagian besar dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2013, dan beberapa data dari instansi yang berada di wilayah Kota Sukabumi.
Kota Sukabumi merupakan wilayah administratif tingkat II di propinsi Jawa Barat yang terdiri dari 7 kecamatan dan 33 kelurahan. Berdasarkan hasil proyeksi pertengahan tahun, jumlah penduduk kota Sukabumi tahun 2013 sebesar 311.822 jiwa dengan rincian: 158.175penduduk laki-laki (50,73%) dan 153,647 penduduk perempuan (49,27%).Dengan luas wilayah sekitar 48 KM2, kepadatan penduduk di Kota Sukabumi sekitar 6.496 jiwa/km2. Kepadatan tertinggi berada di kecamatan Citamiang yang merupakan wilayah kecamatan tersempit dan berlokasi dekat dengan pusat perbelanjaan dan kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Lembursitu.
pertumbuhan penduduknya (LPP), Kota Sukabumi mengalami trend penurunanLPP dari 1,214 di tahun 2012 menjadi 1,102 di tahun 2013.Penurunan LPP dari tahun ke tahun di Kota Sukabumi tidak terlepas darikeberhasilan program keluarga berencana (KB) yang terus digalakkan di daerah ini. Namun demikian, pemerintah Kota Sukabumi harus lebih memberikanperhatian terhadap masalah kependudukan ini karena berdasarkan data SensusPenduduk (SP 2010). LPP Kota Sukabumi termasuk urutan ke-11 tertinggi dari 27kota/kab di Jawa Barat,sementara berdasarkan luas nya, wilayah Kota Sukabumi adalah wilayah tingkat II tersempit di Jawa Barat bersama dengan Kota Cirebondan Kota Cimahi. Salah satu sebabnya LPP kota sukabumi tinggi adalah TFR1dan ASFR2 yang cukup tinggi dibanding kota/kab lainnya di provinsi JawaBarat. Data hasil dari Sensus Penduduk 2010, TFR Kota Sukabumi sebesar 2,5dan itu merupakan rangking ke-8 tertinggi di Jawa Barat dan ASFR yangtergolong masih tinggi.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Sukabumi dalam waktu 2 tahun terakhir berada di atas angka 100, yang artinyajumlah penduduk laki-laki di kota sukabumi masih lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan. Tahun 2013 rasio jenis kelamin di Kota Sukabumi sebesar 102,9 artinya terdapat 102 penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Berbeda dengan rasio jenis kelamin tahun 2012 dimana sex rationya adalah 103.2. Rasio KetergantunganRasio Ketergantungan adalah perbandingan penduduk berumur 0-14 tahun ditambah dengan penduduk umur 65 tahun keatas dibandingkan denganjumlah penduduk umur 15-64 tahun. Rasio Ketergantungan dapat dilihat menurut umur yaitu Rasio Ketergantungan Muda3 dan Rasio KetergantunganTua4.
Dari tabel 3.3 dapat dilihat secara total, rasio ketergantungan Kota Sukabumi pada tahun 2013 adalah sebesar 48,44 persen, dimana setiap 100 orang yang berusia produktif menanggung sebanyak 48 orang yang belum produktifdan tidak produktif lagi. Angka ketergantungan tersebut disumbang oleh rasio ketergantungan penduduk muda3 sebesar 41,73 persen dan rasio ketergantungan tua4 sebesar 6,70 persen. Dari komposisi jumlah penduduk tersebut, dapat dilihat bahwa di Kota Sukabumi pada tahun 2013, penduduk usia produktifnya lebih
banyak proporsinya dibanding penduduk yang tidak produktif, dan jika dibandingkan, saat ini usia produktifnya lebih banyak menanggung terhadappenduduk usia muda dibanding penduduk usia tua.Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di tahun 2013 terjadi kenaikan jumlah penduduk yang dikategorikan produktif dan terjadi penurunan
tahun sebelumnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada angkaangka yang berbeda pula.Grafik 3.4.Persentase Penduduk Perempuan Usia 15-49 Tahun Berstatus KawinMenurut Umur Perkawinan Pertama Di Kota Sukabumi Tahun 2010-2013
Dari Grafik di atas dapat diketahui persentase penduduk perempuan usia 15-49 tahun berstatus kawin menurut umur saat perkawinan pertama di Kota Sukabumi. Pada tahun 2013 persentase terbesar usia perkawinan pertama diKota Sukabumi adalah usia 19-24 tahun, yaitu sebesar 49,18 persen, mengalami kenaikan sekitar 6,26 persen dari tahun 2012 yaitu sebesar 42,92 persen.Selain kelompok umur 19-24 tahun, hasil dari Susenas tahun 2013 juga menunjukan penurunan persentase perkawinan pertama di bawah umur 17tahun sebesar 7,28 persen yaitu dari 25,41 persen pada tahun 2012 menjadi 18,13 persen pada tahun 2013. Hal ini menunjukan tingkat kesadaran masyarakat Kota Sukabumi akan dampak dari perkawianan pertama di bawah umur 17 tahun terhadap kesehatan reproduksi. Berbeda dengan 3 tahun sebelumnya persentase perkawinan pertama di bawah 17 tahun tergolong masih tinggi yaitu 25,41persen di tahun 2012 menjadi 23,80 persen di tahun 2011 dan mengalami kenaikkan lagi menjadi 20,44 persen di tahun 2011. Persentase terkecil usia
Berdasakan data yang di peroleh dari hasil Susenas tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 62 persen dari Pasangan Usia Subur (PUS)6sedang aktif menggunakan alat kontrasepsi, sementara 26 persen menyatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi namun pada saatpencacahan tidak sedang menggunakan alat kontrasepsi, dan sekitar 12 persen dari PUS ini menyatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan KB. . Lebih tingginya proporsi pengguna alat kontrasepsi dari pada yang tidak menggunakan, dapat diartikan bahwa partisipasi masyarakat untuk Progam KB di Kota Sukabumi berjalan dengan cukup responsif.Dari 62 persen PUS yang sedang menggunakan alat kontrasepsi ,ada dua metode kontrasepsi modern yang digunakan yaitu menggunakan metodekontrasepsi modern, baik Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun